WACANA KARTUN KARYA NURIARTA : KAJIAN PRAGMATIK

`

WACANAKARTUN KARYA NURIARTA : KAJIAN PRAGMATIK

 

Komang Andri Sani

Program Studi S-3 Ilmu Linguistik

Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana

 

 

PENDAHULUAN

Pragmatik merupakan studi makna yang berkaitan dengan situasi ujaran. Pragmatik mempelajari maksud ujaran, yaitu untuk apa ujaran itu dituturkan. Kajian kebahasaan tidak hanya cukup memerhatikan tata bahasa secara gramatikal melainkan tidak terlepas dengan mengkaji penggunaan bahasa dalam komunikasi yang bersifat eksternal. Ariel (2008) menyatakan bahwa pragmatik memperkaya pesan yang dikodekan dengan pragmatis yaitu interpretasi dugaan yang masuk akal. Tata bahasa dan pragmatik tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya dalam mewujudkan komunikasi yang efektif. Dengan demikian pragmatik merupakan bidang ilmu mengenai maksud tuturan yang disampaikan oleh penutur sebagai wujud komunikasi.

Tindak tutur atau tindak ujar (speech act) merupakan entitas yang bersifat sentral dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik pragmatik lain seperti praanggapan, implikatur, prinsip kerja sama, dan prinsip kesantunan. Implikatur hadir pada bagian tindak tutur, praanggapan, prinsip kerja sama dan prinsip kesantunan. Tindak tutur berimplikatur yang terdapat dalam wacana kartun bertujuan untuk menyampaikan maksud pesan kepada pembaca melalui sebuah tindakan. Ketika membaca wacana kartun, masyarakat harus dibuat terhibur dan diajak untuk berpikir kritis melalui sebuah tindakan. Tindak tutur di dalamnya mengandung tindakan. Saat ini melalui wacana kartun dibudayakan untuk menggiring (persuasif), menyindir segala ketimpangan yang ada di masyarakat tidak cukup dengan orasi tetapi dengan wacana kartun yang benilai humor.

Penelitian terhadap wacana kartun sudah banyak dilakukan oleh peneliti lain. Penelitian terhadap wacana kartun yang sudah ada lebih banyak meneliti bagian humor sebagai permainan bahasa dengan menguraikan penyimpangan secara semantik. Dengan demikian, penelitian yang peneliti lakukan fokus pada polisemi, homonimi, idiom, dan peribahasa. Penelitian ini mengkaji struktur wacana kartun dari segi penggunaan bahasa secara eksternal sesuai konteksnya dengan terlebih dahulu mengkaji analisis struktur wacana. Analisis juga dilakukan secara menyeluruh dengan menganalisis tindak tutur berimplikatur yang di dalamnya terdapat pelanggaran prinsip kerja sama dan prinsip kesantunan. Perpaduan teori pragmatik, wacana, dan semiotik sebagai teori yang digunakan sehingga analisis terhadap wacana kartun Karya Nuriarta diharapkan mendapatkan hasil yang menyeluruh dan maksimal.

Penelitian ini tidak semata-mata hanya mengikuti pola penelitian lama yang berfokus pada penelitian dengan analisis pragmatik, tetapi menganalisis berupa keterkaitan bidang yang terdapat dalam teori pragmatik seperti tindak tutur, implikatur, praanggapan, prinsip kerja sama, dan prinsip kesantunan. Dengan demikian, begitu pentingnya menganalisis unsur di luar makna tekstual sebuah wacana kartun, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian secara mendalam pada wacana kartun. Berkaitan dengan hal tersebut, dilakukan penelitian dalam bidang pragmatik dengan objek kajian wacana kartun karya Nuriarta. Penelitian menganalisis struktur wacana kartun karya Nuriarta, kaitan tindak tutur dengan implikatur, bentuk dan fungsi implikatur, dan yang terakhir yaitu ideologi yang terdapat dalam wacana kartun karya Nuriarta.

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

  1. Bagaimanakah struktur wacana;, struktur supra, struktur mikro dan struktur makro wacana kartun karya Nuriarta?
  2. Apakah bentuk dan fungsi tindak tutur yang terdapat dalam wacana kartun karya Nuriarta?
  3. Ideologi apakah yang terdapat dalam wacana kartun karya Nuriarta?

         Penelitian Wacana Kartun Karya Nuriarta; Kajian Pragmatik menggunakan dua teori. Teori yang digunakan yakni teori utama dan teori penunjang. Teori utama (grand theory) yang digunakan adalah teori pragmatik dan teori penunjang yakni teori wacana, teori semiotik dan teori ideologi. Teori pragmatik digunakan membedah masalah makna dan fungsi tindak tutur serta kaitannya dengan deiksis, implikatur, praanggapan, prinsip kerja sama, prinsip kesantunan, referensi dan inferensi. Teori Analisis Wacana model Van Dijk (1995) digunakan untuk membedah persoalan yang berkaitan dengan struktur wacana kartun; struktur makro, struktur supra, dan struktur mikro dalam wacana kartun karya Nuriarta, teori semiotika model Pierce (1982) digunakan untuk menganalisis masalah yang berkaitan dengan makna dan tanda nonverbal, dan teori ideologi Kaelan (2007) untuk menganalisis masalah yang berkaitan dengan ideologi Nuriarta yang terdapat dalam wacana kartun.