PENGEMBANGAN TEKS AJAR MENULIS DESKRIPSI BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KABUPATEN SUMBAWA

`

PENGEMBANGANTEKS AJAR MENULIS DESKRIPSI BERBASISLINGKUNGAN UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA INGGRISSEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)DI KABUPATEN SUMBAWA


Umar
Program Studi S-3 Ilmu Linguistik

Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana

 


Latar Belakang

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan materi ajar menulis teks deskripsi untuk pembelajaran bahasa Inggris kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Sumbawa. Era sekarang, bahasa Inggris merupakan bahasa yang sangat penting sebagai alat komunikasi global. Hal itu disebabkan karena bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa komunikasi internasional. Hal ini senada dengan Hastuti (2014: 32) yang menyatakan bahwa recently English has a great role as a means of
communication in the world. Meskipun bahasa Inggris menjadi bahasa asing di Indonesia, tetapi tetap saja menjadi mata pelajaran yang wajib dikuasai oleh para pelajar di Indonesia, sebab hal ini sudah menjadi tuntutan kurikulum yang berlaku di Indonesia, misalnya saat ini Kurikulum 2013 sangat menuntut agar bahasa Inggris dikuasai oleh seluruh pelajar di Indonesia dalam rangka menguasai ilmu dan perkembangan teknologi. Hal ini senada dengan Wijayanti (2016: 124-125) yang menyatakan bahwa: Begitu pentingnya peranan bahasa Inggris dalam dunia Internasional maka bahasa Inggris dimasukkan dalam salah satu mata pelajaran yang diajarkan di setiap lembaga pendidikan formal mulai dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi di Indonesia. Begitu pentingnya, mata pelajaran bahasa Inggris diarahkan untuk mengembangkan keterampilan mendengar, berbicara, membaca dan menulis sehingga lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam bahasa Inggris secara internasional. Pembelajaran bahasa Inggris memiliki empat keterampilan yang mana keempat keterampilan itu saling berhubungan satu sama lain. Keterampilan menulis
2 merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa, dipelajari siswa setelah mampu membaca. Hal ini senada dengan Sobari dan Husnussalam (2019: 133) yang menyatakan bahwa writing is the one of those skills which most difficult to be mastered. Kemampuan dalam menulis membutuhkan ketekunan, latihan dan pengalaman dengan memahami atau menguasai keterampilan bahasa yang lain untuk mengembangkan kerangka karangan dengan baik. Hal ini senada dengan Jannah dan Rosa (2013: 145) yang menyatakan bahwa writing is one of the
most important skill to be learnt by students, it can be gained through practice
and experience. Keterampilan menulis harus dilatih kepada siswa sejak dini, agar mereka terbiasa dalam mengembangkan atau bahkan menciptakan suatu karangan yang bermanfaat bagi pembaca dan lingkungan sekitarnya. Tidak jarang orang beranggapan bahwa menulis itu mudah, namun pada kenyataannya menulis tidaklah semudah menuangkan kata-kata lisan ke dalam bentuk tulisan. Salah satu ruang lingkup kompetensi dan materi bahasa Inggris SMP/MTs dalam Kurikulum 2013 berdasarkan aspek-aspek komunikatif yaitu: kompetensi komunikatif fungsional bertujuan mengembangkan potensi sosial dan akademik siswa dengan menggunakan jenis teks descriptive, recount, dan narrative. Pembelajaran keterampilan menulis teks deskripsi bahasa Inggris di Sekolah Menengah Pertama (SMP) mengalami berbagai hambatan yang dialami siswa selama proses belajar mengajar. Berdasarkan hasil observasi sekilas di beberapa sekolah menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa Inggris, khususnya menulis teks deskripsi dilakukan dengan menggunakan metode ceramah, metode yang digunakan tidak memotivasi siswa dalam menulis teks deskripsi, kurangnya latihan menulis dalam kelas dan assesmen pembelajaran tidak berjalan dengan baik. Hal ini berbanding lurus dengan hasil tes awal menulis teks deskripsi, di mana rata-rata nilai tiap lingkungan pembelajaran diperoleh nilai di bawah KKM yang ditentukan, yaitu 65, didapatkan bahwa: 1) pada lingkungan pembelajaran perkotaan didapat nilai rata-rata 63.78 < KKM, 2) pada lingkungan pembelajaran kelautan didapat nilai rata-rata 58.29 < KKM, 3) pada lingkungan pembelajaran pegunungan didapat nilai rata-rata 56.7 < KKM, dan 4) pada lingkungan pembelajaran pedesaan didapat nilai rata-rata 55.42 < KKM. Faktor lain yang mempengaruhi rendahnya kemampuan menulis teks deskripsi siswa, yaitu faktor materi ajar. Hal ini ditunjukkan oleh hasil angket guru mata pelajaran
3 bahasa Inggris dan hasil observasi terhadap materi ajar yang digunakan sebelum diterapkan materi ajar berbasis lingkungan, didapatkan bahwa: 1) materi ajar masih disajikan secara umum, 2) materi ajar kurang dapat memotivasi siswa untuk menulis teks deskripsi, 3) isi materi ajar tidak kontekstual, dan 4) materi ajar sulit dipahami siswa. Persoalan-persoalan di atas merupakan serangkaian problem yang dihadapi bangsa dalam dunia pendidikan Indonesia, khususnya, pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Menengah Pertama. Berbagai usaha pemerintah sudah dan sedang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut, seperti peningkatan kompetensi guru dalam hal penggajaran dan penyiapan materi ajar yang sesuai dengan level pembelajar. Hal ini senada dengan Suhartono dan Salimi (2016: 803) yang menyatakan bahwa making efforts to improve the quality of education on an ongoing
basis has been done by the Government through conventional and innovative ways for
every type and level of education. Hal ini senada dengan Luardini dan Asi (2014: 80) yang menyatakan bahwa a professional teacher of language should have at least four
competences: linguistics, pedagogy, sociolinguistics and strategy. Selanjutnya, teks bahan ajar dapat menjadi kendala pengajaran bahasa Inggris di tingkat sekolah disebabkan oleh adanya teks ajar yang menyiratkan adanya sebagian materi-materi ajar yang tidak sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan peserta didik. Hal ini sangat kontras sekali dengan pengajaran bahasa Inggris pada negaranegara the Expanding Circle yang memiliki kharakteristik pengajaran sesuai dengan konteks lokal negara dimana bahasa tersebut diajarkan. Hal ini senada dengan McKay (2002: 5) yang menyatakan bahwa:
The ability of local teachers to design appropriate pedagogy should not be
underestimated since they are in the best position to be able to assess the
effectiveness of methods and materials for their local context. Materi ajar berbasis lingkungan merupakan pemolaan materi ajar yang sesuai dengan lingkungan dan budaya masyarakat tempat bahasa Inggris itu diajarkan. Materi tersebut bisa mencakup artefak, lingkungan fisik dan alam, perikehidupan masyarakat, tradisi dan cerita lokal. Misalnya, materi ajar bahasa Inggris yang berkaitan dengan kebudayaan fisik (sultan palace, pasar tradisional), keadaaan lingkungan yaitu pekerjaan dan sumber daya alam yang ada di lingkungan masyarakat lokal (tukang
4 kayu, sawah, pantai, air terjun). Materi-materi ajar seperti ini akan dapat memberikan kemudahan bagi siswa dalam memahami dan mengingat penggunaan bahasa Inggris karena apa yang diucapkan adalah sesuatu yang nyata ada di lingkungan mereka sendiri. Adapun tujuan penelitian pengembangan ini adalah: 1) Untuk menjelaskan model teks ajar menulis deskripsi untuk pembelajaran bahasa Inggris kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebelum diterapkan materi ajar berbasis lingkungan di Kabupaten Sumbawa; 2) Untuk menghasilkan model teks ajar menulis deskripsi berbasis lingkungan untuk pembelajaran bahasa Inggris kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Sumbawa; 3) Untuk menguji efektivitas model teks ajar menulis deskripsi berbasis lingkungan untuk pembelajaran bahasa Inggris kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Sumbawa.